Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW
Masa Sebelum Kenabian
Nabi Muhammad menjadi anak yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Kemudian dirawat dan dilindungi oleh paman dan kakeknya. Beliau hidup dalam keresahan dan kebimbangan melihat sikap masyarakatnya, lalu Allah memberinya petunjuk dan mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul, sekaligus penutup bagi para rasul. Beliau hidup miskin karena ayahnya tidak meninggalkan warisan untuknya, kecuali beberapa ekor kambing dan benda-benda lain yang tidak beigitu berharga.
Mendapatkan Gelar
Ketika Nabi Muhammad berumur 35 tahunm ia bergabung dengan kaum Quraisy dalam perbaikan Ka'bah. Ia pula yang memberi keputusan di antara mereka tentang peletakan Hajar Aswad di tempatnya. Saat itu ia sangat masyhur diantara kaumnya dengan sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar "Al-Amin" yang artinya "orang yang dapat dipercaya"
Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyediri ke Gua Hira. Apa itu Gua Hira? Gua Hira adalah sebuah gua bukit sekitar 6km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur dan beribadah disana dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut dan disinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon ke pada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
Pada suatu malam sekitar tanggal 17 Ramadhan, ketika Nabi Muhammad SAW sedang bertafakur di Gua Hira, Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta oleh Malaikat Jibril untuk membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Nabi Muhammad SAW membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya Jibril berkata : Bacalah dengna menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq 96: 1-5)
Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika itu ia berusia 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun qamariah, atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun syamsiah. Setelah pengalaman luar biasa di Gua Hira tersebut, dengan rasa ketakutan dan cemas MUhammad pulang ke rumah dan berseru pada khadijah untuk menyelimutinya, karena ia merasakan suhu tubuhnya panas dan dingin secara bergantian. Setelah hal itu lewat, ia menceritakan pengalamannya kepada sang istri.
Nabi Muhammad mendapatkan Pengikut
Selama tiga tahun pertama, Nabi Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Nabi Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam, antara lain Khadijah, Ali, Zaid bin Haritsah dan Bilal. Namun pada awal tahun 613, Nabi Muhammad mengumumkan secara terbuka agama Islam. Banyak tokoh-tokoh bangsa Arab seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidah bin Harits, Amr bin Nufail masuk Islam dan bergabung membela Nabi Muhammad. Kesemua pemeluk Islam pertama itu disebut dengan As-Sabiqun al-Awwalun.
Akibat halangan dari masyarakat jahiliyah di Mekkah, sebagian orang Islam disiksa, dianiayam disingkirkan dan diasingkan. Penyiksaan yang dialami hampir seluruh pengikutnya membuat lahirnya keinginan untuk berhijrah ke Habsyah. Negus, raja Habsyah, memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya dan melindungi mereka dari tekanan penguasa di Mekkah. Nabi Muhammad SAW, sendiri pada tahun 622 hijrah ke Madinah, kota yang berjarak sekitar 200 mil (320km) di sebelah Utara Mekkah.
Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Madinah
Di Mekkah terdapat Ka'bah yang telah dibangun oleh Nabi Ibrahim. Masyarakat jahiliyah Arab dari berbagai suku berziarah ke Ka'bah dalam suatu kegiatan tahunan, dan mereka menjalankan berbagai tradisi kegamaan mereka dalam kunjungan tersebut. Nabi Muhammad mengambil peluang ini untuk menyebarkan Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan seruannya ialah sekumpulan orang dari Yathrib (Madinah). Mereka menemui Muhammad dan beberapa orang Islam dari Mekkah disuatu tempat bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka lalu bersumpah untuk melindungi Islam, Rasulullah SAW dan orang-orang Islam Mekkah.
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yathrib datang lagi ke Mekkah. Merke menmui Nabi Muhammad SAW di tempat mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yathrib. Nabi Muhammad akhirnya setuju untuk berhijrah ke kota itu.
Mengetahui bahwa banyak masyarakat islam hendak meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha menghalang-halanginya, karena mereka takut orang-orang Islam akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama mereka ke daerah-daerah yang lain. Setelah berlangsung selama kurang lebih dua bulan, masyarakat Islam dari Mekkah pada akhirnya berhasil sampai dengan selamat ke Yahrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah atau "Madinatun Nabi" (kota Nabi).
Penaklukan Mekkah
Pada tahun ke-8 setelah berhijrah ke Madinah, Nabi Muhammad berangkat kembali ke Mekkah dengan pasukan Islam sebanyak 10.000 orang. Penduduk Mekkah yang khawatir kemudian setuju untuk menyerahkan kota Mekkah tanpa perlawanan, dengan syarat Nabi Muhammad kembali pada tahun berikutnya. Nabi Muhammad menyetujuinya, dan ketika pada tahun berikutnya ia kembali dan menaklukkan Mekkah secara damai. Nabi Muhammad memimpin umat Islam nenuaikan ibadah hadji, memusnahkan semua berhala yang ada disekeliling Ka'bah, dan kemudian memberikan amnesti umum dan menegakkan peraturan agama Islam dikota Mekkah.
Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Seperti Nabi dan Rasul sebelumnya, Nabi Muhammad SAW juga memiliki beberapa mukjizat. Dalam syariat Islam, mujizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah Al-QurĂ¡n. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga diyakini pula oleh umat Islam pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj dalam waktu tidak sampai satu hari. Kemampuan lain yang dimiliki Nabi Muhammad adalah kecerdasannya mengenai Ilmu Ketauhidan.
0 Response to "Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW"